Pengertian konsep
Secara umum konsep adalah suatu
abstraksi yang menggambarkan ciri-ciri umum sekelompok objek, peristiwa atau
fenomena lainnya. Woodruff (dalam Amin, 1987), mendefinisikan konsep sebagai
berikut: (1) suatu gagasan/ide yang relatif sempurna dan bermakna, (2) suatu
pengertian tentang suatu objek, (3) produk subjektif yang berasal dari cara
seseorang membuat pengertian terhadap objek-objek atau benda-benda melalui
pengalamannya (setelah melakukan persepsi terhadap objek/benda). Pada tingkat
konkrit, konsep merupakan suatu gambaran mental dari beberapa objek atau kejadian
yang sesungguhnya. Pada tingkat abstrak dan komplek, konsep merupakan sintesis
sejumlah kesimpulan yang telah ditarik dari pengalamandengan objek atau
kejadian tertentu.
Dengan
menggunakan definisi pembentukan konsep, Woodruff menyarankan bahwa suatu
pernyataan konsepsi dalam suatu bentuk yang berguna untuk merencanakan suatu
unit pengajaran ialah suatu deskripsi tentang sifat-sifat suatu proses,
struktur atau kualitas yang dinyatakan dalam bentuk yang menunjukkan apa yang
harus digambarkan atau dilukiskan sehingga siswa dapat melakukan persepsi
terhadap proses, struktur atau kualitas bagi dirinya sendiri. Dalam hal ini,
Woodruff (Amin, 1987) telah mengidentifikasi 3 macam konsep yaitu (1) konsep
proses: tentang kejadian atau perilaku dan konsekuensi-konsekuensi yang
dihasilkan bila terjadi, (2) konsep struktur: tentang objek, hubungan atau
struktur dari beberapa macam, dan (3) konsep kualitas: sifat suatu objek atau
proses dan tidak mempunyai eksistensi yang berdiri sendiri.
Pemahaman
konsep diperoleh melalui proses belajar. Sedangkan belajar merupakan proses
kognitif yang melibatkan tiga proses yang berlangsung hampir bersamaan. Ketiga
proses tersebut adalah : (1) memperoleh informasi baru, (2) transformasi
informasi, dan (3) menguji relevansi dan ketetapan pengetahuan. (Dahar, 1991)
Pengertian Manajemen
Kata
manajemen berasal dari bahasa Latin, yaitu dari kata manus yang berarti tangan dan agree
berarti melakukan. Kata-kata itu digabung menjadi kata kerja manager yang artinya menangani. Managere diterjemahkan ke dalam bahasa
Inggeris dalam bentuk kata kerja to
manage, dengan kata benda management,
dan manager untuk melakukan kegiatan manajemen. Akhirnya, management diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia menjadi
manajemen atau pengelolaan (Usman, 2004).
Sebagaimana
yang diuraikan oleh Usman, bahwa manajemen menurut Mary Parker, adalah suatu
seni untuk melaksanakan suatu pekerjaan melalui orang lain. Definisi dari Mary
ini mengandung perhatian pada kenyataan bahwa para manajer mencapai suatu
tujuan organisasi dengan cara mengatur orang-orang lain untuk melaksanakan apa
saja yang pelu dalam pekerjaan itu, bukan dengan cara melaksanakan pekerjaan
itu oleh dirinya sendiri. Itulah manajemen,
Sejati
menguraikan bahwa, “arti dari manajemen adalah pengelolaan, penyelenggaraan,
ketatalaksanaan penggunaaan sumber daya secara efektif untuk mencapai tujuan/
sasaran yang diinginkan”. Dengan begitu, pengelolaan/ manajemen adalah
penyelenggaraan atau pengurusan agar sesuatu yang dikelola dapat berjalan
dengan lancar, efektif dan efisien. Sementara itu, pengertian manajemen
menurut Terry adalah suatu proses atau kerangka kerja, yang melibatkan
bimbingan atau pengarahan suatu kelompok orang-orang ke arah tujuan-tujuan
organisasional atau maksud-maksud yang nyata. Manajemen juga adalah suatu ilmu
pengetahuan maupun seni. Seni adalah suatu pengetahuan kecakapan yang diperoleh
dari pengalaman, pengamatan dan pelajaran serta kemampuan untuk menggunakan
pengetahuan manajemen.
Lain
halnya menurut Stoner & Freeman, manajemen adalah suatu proses
perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan, dan pengendalian upaya anggota
organisasi dan menggunakan semua sumber daya organisasi untuk mencapai tujuan
yang telah ditetapkan.
Dengan
demikian, manajemen adalah suatu kegiatan untuk menciptakan dan
memertahankan kondisi yang optimal bagi terjadinya proses belajar
di dalamnya mencakup pengaturan orang (siswa) dan fasilitas, yang
dikerjakan mulai terjadinya kegiatan pembelajaran di dalam kelas sampai
berakhirnya pembelajaran di dalam kelas.
Pengertian Kelas
Pengertian
umum mengenai kelas, yaitu sekelompok siswa pada waktu yang sama menerima
pelajaran yang sama dari guru yang sama pula. Sementara, kelas menurut
pengertian umum dapat dibedakan atas dua pandangan, yaitu pandangan dari segi
fisik dan pandangan dari segi siswa. Nawawi memandang kelas dari
dua sudut, (a) Kelas dalam arti sempit yaitu, ruangan yang dibatasi oleh
empat dinding, tempat sejumlah siswa berkumpul untuk mengikuti proses belajar
mengajar. Kelas dalam pengertian ini, mengandung sifat statis karena sekedar
menunjuk pengelompokan siswa menurut tingkat perkembangannya, antara lain
berdasarkan pada batas umur kronologis masing-masing. (b) Kelas dalam arti luas
yaitu suatu masyarakat kecil yang merupakan bagian dari masyarakat sekolah,
yang sebagai satu kesatuan diorganisir menjadi unit kerja yang secara dinamis
menyelenggarakan kegiatan belajar mengajar yang kreatif untuk mencapai suatu
tujuan.
Sementara
iru, menurut Hamalik ”kelas adalah suatu kelompok orang yang melakukan kegiatan
belajar bersama yang mendapat pengajaran dari guru” . Sedangkan menurut
Ahmad (1995:1) “kelas ialah ruangan belajar dan atau rombongan belajar”.
Sulaeman (2009) mengartikan bahwa kelas dalam arti umum menunjukkan kepada
pengertian sekelompok siswa yang ada pada waktu yang sama menerima pelajaran
yang sama dan dari guru yang sama pula. Kelas dalam arti luas merupakan bagian
dari masyarakat kecil yang sebagian adalah suatu masyarakat sekolah yang
sebagian suatu kesatuan di organisasi menjadi unit kerja secara dinamis
menyelenggarakan kegiatan-kegiatan.
Menurut
Hamiseno (2009) kelas adalah ruangan yang digunakan untuk proses belajar
mengajar yang efektif dan menguntungkan serta dapat memotivasi siswa
untuk belajar dengan baik sesuai kemampuan. Kelas merupakan taman
belajar bagi siswa. Kelas adalah tempat bagi para siswa untuk tumbuh dan
berkembangnya potensi intelektual dan omosional. Mengingat kelas
hendaknya dimanajemen sedemikian rupa sehingga benar-benar merupakan belajar
yang nyaman dan menyenangkan. Sedangkan syarat-syarat kelas yang baik (a)
rapi,bersih,sehat, tidak lembab, (b) cukup cahaya yang meneranginya, (c)
sirkulasi udara cukup, (d) perabot dalam keadaan baik,cukup jumlah dan ditata
dengan rapi, dan (e) jumlah siswa tidak lebih dari 40 orang
Pengertian Manajemen Kelas
Manajemen
dari kata “ Management “. Diterjemahkan pula menjadi pengelolaan, berarti
proses penggunaan sumber daya secara efektif untuk mencapai sasaran. Sedangkan
pengelolaan adalah proses yang memberikan pengawasan pada semua hal yang
terlibat dalam pelaksanaan dan pencapaian tujuan. Maksud manajemen kelas adalah
mengacu kepada penciptaan suasana atau kondisi kelas yang memungkinkan siswa
dalam kelas tersebut dapat belajar dengan efektif.
Pengertian
manajemen kelas dari beberapa pakar antara lain, Weber .W.A. (1988),
mendefenisikan manajemen kelas sebagai ompleks
of teaching behavior of teacher efficient instruction” yang mengandung
pengertian bahwa segala usaha yang diarahkan untuk mewujudkan suasana belajar
yang efektif dan menyenangkan serta memotivasi murid agar dapat belajar dengan
baik. Eferstson dan Emmer mendeskripsikan manajemen sebagai “those teacher behavior that
produceshigh levels of student infolfoment classroom activities and minimize
student behaviors that interfiris with dan pencapaianthe teachers or
other students work and efficient use of instructional time (1998). Houston
at al (1988), menegaskan bahwa “ Without
effective mamanagement the learning process student for interfering with
instruction“, yang mengandung pengertian bahwa tanpa manajemen yang efektif
proses belajar mengajar menjadi kacau sehingga guru akan menegur murid-muridnya
yang menggagu proses belajar mengajar.
Johson
dan Bany, (1970) menguraikan bahwa manajemen kelas adalah merupakan
keterampilan yang harus dimiliki guru dalam memutuskan, memahami, mendiagnosis
dan kemampuan bertindak menuju perbaikan suasan kelas terhadap aspek-aspek yang
perlu diperhatikan dalam manajemen kelas adalah: sifat kelas, pendorong
kekuatan kelas, situasi kelas, tindakan seleksi dan kreatif. Sementara Adnan
Sulaeman (2009) mendefinisikan manajemen kelas merupakan serangkaian perilaku
guru dalam upaya menciptakan dan memelihara kondisi kelas yang memungkinkan
peserta didik mencapai tujuan belajar mencapai tujuan belajar secara efesien
atau memungkinkan pesrta didik belajar dengan baik. Ahmad Sulaiman,
(1995) mendefinisikan manajemen kelas adalah segala usaha yang diarahkan untuk
mewujudkan suasana belajar mengajar yang efektif yang menyenangkan serta dapat
memotivasi siswa untuk belajar dengan baik sesuai kemampuan.
Arikunto,
(2006) mendefinisikan manajemen kelas adalah suatu usaha yang dilakukan
penanggung jawab kegiatan belajar mengajar apa yang membantu dengan maksud agar
dicapai kondisi yang optimal,sehingga dapat terlaksana kegiatan belajar seperti
yang diharapkan. Muliyasa (2006) mendefinisikan manajemen kelas merupakan
keterampilan guru untuk menciptakan iklim pembelajaran kondusif dan
mengendalikannya jika terjadi gangguan dalam pembelajaran.”
Berdasarkan
pandangan pendekatan operasional tertentu (Disarikan dari Wiford A.
Weber, 1986) manajemen kelas adalah seperangkat kegiatan guru untuk menciptakan
dan memertahankan ketertiban suasana kelas melalui penggunaan disiplin
(pendekatan otoriter), yang terdiri atas perangkat-perangkat, yakni (1)
Seperangkat kegiatan guru untuk menciptakan dan mempertahankan ketertiban
suasana kelas melalui intimidasi (pendekatan intimidasi). (2) Seperangkat
kegiatan guru untuk memaksimalkan kebebasan siswa (pendekatan permisif). (3)
Seperangkat kegiatan guru untuk menciptakan suasana kelas dengan cara mengikuti
petunjuk/ resep yang telah di sajikan (pendekatan buku masak). (4) Seperangkat
kegiatan guru untuk menciptakan suasana kelas yang efektif melalui perencanaan
pembelajaran yang bermutu dan dilaksanakan dengan baik (pendekatan
instruksional). (5) Seperangkat kegiatan guru untuk mengembangkan tingkah laku
peserta didik yang diinginkan dengan mengurangi tingkah laku yang tidak
diinginkan (pendekatan pengubahan tingkah laku). (6) Seperangkat kegiatan guru
untuk mengembangkan hubungan interpersonal yang baik dan iklim sosio emosional
kelas yang positif (pendekatan penciptaan iklim sosioemosional). (7)
Seperangkat kegiatan guru untuk menumbuhkan dan memertahankan
organisasi kelas yang efektif (pendekatan sistem sosial) Arikunto, (2004).
Selaian
definisi di atas, definisi manajemen kelas atau pengelolaan kelas yang dipetik
dari informasi Pendidikan Nasional bahwa ada lima definisi pengelolaan kelas
sebagaimana berikut ini.
1.
Pengelolaan kelas yang bersifat otoritatif, yakni
seperangkat kegiatan guru untuk menciptakan dan memertahankan ketertiban
suasana kelas, disiplin sangat diutamakan.
2.
Pengelolan kelas yang bersifat permisif, yakni pandangan ini
menekankan bahwa tugas guru ialah memaksimalkan perwujudan kebebasan siswa.
Dalam hal ini guru membantu siswa untuk merasa bebas melakukan hal yang ingin
dilakukannya. Berbuat sebaliknya berarti guru menghambat atau menghalangi
perkembangan anak secara alamiah.
3.
Pengelolaan kelas yang berdasarkan
prinsip-prinsip pengubahan tingkah laku (behavioral modification), yaitu
seperangkat kegiatan guru untuk mengembangkan tingkah laku siswa yang
diinginkan dan mengurangi atau meniadakan tingkah laku yang tidak diinginkan.
Secara singkat, guru membantu siswa dalam memelajari tingkah laku yang tepat
melalui penerapan prinsip-prinsip yang diambil dari teori penguatan
(reinforcement).
4.
Pengelolaan kelas sebagai proses penciptaan iklim
sosio-emosional yang positif di dalam kelas. Pandangan ini mempunyai anggaran
dasar bahwa kegiatan belajar akan berkembang secara maksimal di dalam kelas
yang beriklim positif, yaitu suasana hubungan interpersonal yang baik antara
guru dengan siswa dan siswa dengan siswa. Untuk terciptanya suasana seperti ini
guru memegang peranan kunci. Peranan guru ialah mengembangkan iklim
sosio-emosional kelas yang positif melalui pertumbuhan hubungan interpersonal
yang sehat. Dengan demikian, pengelolaan kelas ialah seperangkat kegiatan guru
untuk mengembangkan hubungan interpersonal yang baik dan iklim sosio-emosional
kelas yang positif.
5.
Pengelolaan kelas yang bertolak dari anggapan bahwa kelas
merupakan sistem sosial dengan proses kelompok (group process) sebagai intinya.
Dalam kaitan ini dipakailah anggapan dasar bahwa pengajaran berlangsung dalam
kaitannya dengan suatu kelompok. Dengan demikian, kehidupan kelas sebagai
kelompok dipandang mempunyai pengaruh yang amat berarti terhadap kegiatan
belajar, meskipun belajar dianggap sebagai proses individual. Peranan guru
ialah mendorong berkembangnya dan berprestasinya sistem kelas yang efektif.
Dengan demikian, pengelolaan kelas ialah seperangkat kegiatan guru untuk
menumbuhkan dan memertahankan organisasi kelas yang efektif (Depdikbud, 1982).
0 komentar:
Posting Komentar
trimakasi sudah berkunjung.....
tolong tinggalkan komentar anda!!!