Senin, 27 Februari 2012

Daur Air , Daur Udara dan Macam-macam Daur Biogeokimia

1. Daur Air
daur-air :
“Air di atmosfer berada dalam bentuk uap air. Uap air berasal dari air di daratan dan laut yang menguap karena panas cahaya matahari. Sebagian besar uap air di atmosfer berasal dari laut karena laut mencapai tigaperempat luas permukaan bumi. Uap air di atmosfer terkondensasi menjadi awan yang turun ke daratan dan laut dalam bentuk hujan. Air hujan di daratan masuk ke dalam tanah membentuk air permukaan tanah dan air tanah.
Tumbuhan darat menyerap air yang ada di dalam tanah. Dalam tubuh tumbuhan air mengalir melalui suatu pembuluh. Kemudian melalui tranpirasi uap air dilepaskan oleh tumbuhan ke atmosfer. Transpirasi oleh tumbuhan mencakup 90% penguapan pada ekosistem darat.
Hewan memperoleh air langsung dari air permukaan serta dari tumbuhan dan hewan yang dimakan, sedangkan manusia menggunakan sekitar seperempat air tanah. Sebagian air keluar dari tubuh hewan dan manusia sebagai urin dan keringat. “
Air tanah dan air permukaan sebagian mengalir ke sungai, kemudian ke danau dan ke laut. Siklus ini di sebut Siklus Panjang. Sedangkan siklus yang dimulai dengan proses Transpirasi dan Evapotranspirasi dari air yang terdapat di permukaan bumi, lalu diikuti oleh Presipitasi atau turunnya air ke permukaan bumi disebut Siklus Pendek.

2. Daur Karbon dan Oksigen

daur-karbon :
“ Proses timbal balik fotosintesis dan respirasi seluler bertanggung jawab atas perubahan dan pergerakan utama karbon. Naik turunnya CO2 dan O2 atsmosfer secara musiman disebabkan oleh penurunan aktivitas Fotosintetik. Dalam skala global kembalinya CO2 dan O2 ke atmosfer melalui respirasi hampir menyeimbangkan pengeluarannya melalui fotosintesis. “
Akan tetapi pembakaran kayu dan bahan bakar fosil menambahkan lebih banyak lagi CO2 ke atmosfir. Sebagai akibatnya jumlah CO2 di atmosfer meningkat. CO2 dan O2 atmosfer juga berpindah masuk ke dalam dan ke luar sistem akuatik, dimana CO2 dan O2 terlibat dalam suatu keseimbangan dinamis dengan bentuk bahan anorganik lainnya.

3. Daur Nitrogen

daur-nitrogen :
Di alam, Nitrogen terdapat dalam bentuk senyawa organik seperti urea, protein, dan asam nukleat atau sebagai senyawa anorganik seperti ammonia, nitrit, dan nitrat.

Tahap pertama
Daur nitrogen adalah transfer nitrogen dari atmosfir ke dalam tanah. Selain air hujan yang membawa sejumlah nitrogen, penambahan nitrogen ke dalam tanah terjadi melalui proses fiksasi nitrogen. Fiksasi nitrogen secara biologis dapat dilakukan oleh bakteri Rhizobium yang bersimbiosis dengan polong-polongan, bakteri Azotobacter dan Clostridium. Selain itu ganggang hijau biru dalam air juga memiliki kemampuan memfiksasi nitrogen.


Tahap kedua
Nitrat yang di hasilkan oleh fiksasi biologis digunakan oleh produsen (tumbuhan) diubah menjadi molekul protein.
Selanjutnya jika tumbuhan atau hewan mati, mahluk pengurai merombaknya menjadi gas amoniak (NH3) dan garam ammonium yang larut dalam air (NH4+). Proses ini disebut dengan amonifikasi. Bakteri Nitrosomonas mengubah amoniak dan senyawa ammonium menjadi nitrat oleh Nitrobacter. Apabila oksigen dalam tanah terbatas, nitrat dengan cepat ditransformasikan menjadi gas nitrogen atau oksida nitrogen oleh proses yang disebut denitrifikasi.

4. Daur Belerang (Sulfur)

daur-belerang :
Sulfur terdapat dalam bentuk sulfat anorganik. Sulfur direduksi oleh bakteri menjadi sulfida dan kadang-kadang terdapat dalam bentuk sulfur dioksida atau hidrogen sulfida. Hidrogen sulfida ini seringkali mematikan mahluk hidup di perairan dan pada umumnya dihasilkan dari penguraian bahan organik yang mati.
Tumbuhan menyerap sulfur dalam bentuk sulfat (SO4).
Perpindahan sulfat terjadi melalui proses rantai makanan, lalu semua mahluk hidup mati dan akan diuraikan komponen organiknya oleh bakteri. Beberapa jenis bakteri terlibat dalam daur sulfur, antara lain Desulfomaculum dan Desulfibrio yang akan mereduksi sulfat menjadi sulfida dalam bentuk hidrogen sulfida (H2S). Kemudian H2S digunakan bakteri fotoautotrof anaerob seperti Chromatium dan melepaskan sulfur dan oksigen. Sulfur di oksidasi menjadi sulfat oleh bakteri kemolitotrof seperti Thiobacillus.

Daur Posfor
Posfor merupakan elemen penting dalam kehidupan karena semua makhluk hidup membutuhkan posfor dalam bentuk ATP (Adenosin Tri Fosfat), sebagai sumber energi untuk metabolisme sel.
Posfor terdapat di alam dalam bentuk ion fosfat (PO43-). Ion Fosfat terdapat dalam bebatuan. Adanya peristiwa erosi dan pelapukan menyebabkan fosfat terbawa menuju sungai hingga laut membentuk sedimen. Adanya pergerakan dasar bumi menyebabkan sedimen yang mengandung fosfat muncul ke permukaan. Di darat tumbuhan mengambil fosfat yang terlarut dalam air tanah
Herbivora mendapatkan fosfat dari tumbuhan yang dimakannya dan karnivora mendapatkan fosfat dari herbivora yang dimakannya. Seluruh hewan mengeluarkan fosfat melalui urin dan feses.
Bakteri dan jamur mengurai bahan-bahan anorganik di dalam tanah lalu melepaskan pospor kemudian diambil oleh tumbuhan.

Jumat, 24 Februari 2012

Struktur Organisasi Ruangan Di Rumah Sakit


Kepala Ruangan
Seorang perawat profesional yang diberi wewenang dan tanggung jawab dan mengelola kegiatan pelayanan perawatan di satu ruang rawat.
Tugas Pokok
Mengawasi dan mengendalikan kegiatan pelayanan Keperawatan di ruang rawat yang berada di wilayah tanggung jawabnya.
Uraian Tugas
1. Melaksanakan fungsi perencanaan, meliputi :
  1. Merencanakan jumlah dan kategori tenaga perawatan serta tenaga lain sesuai kebutuhan.
  2. Merencanakan jumlah jenis peralatan perawatan yang diperlukan sesuai kebutuhan.
  3. Merencanakan dan menetukan jenis kegiatan/asuhan keperawatan yang akan diselenggarakan sesuai kebutuhan pasien.
2. Melaksanakan fungsi penggerakan dan pelaksanaan, meliputi :
  • Mengatur dan mengkoordinasikan seluruh kegiatan pelayanan ruang rawat.
  • Menyusun dan mengatur daftar dinas tenaga perawatan dan tenaga lain sesuai kebutuhan dan ketentuan atau peraturan yang berlaku.
  • Melaksanakan program orientasi kepada tenaga perawatan baru atau tenaga lain yang akan bekerja diruang rawat.
  • Memberi pengarahan dan motivasi kepada tenaga perawatan untuk melaksanakan asuhan keperawatan sesuai ketentuan/standar.
  • Mengkoordinasikan seluruh kegiatan yang ada dengan cara bekerja sama dengan berbagai pihak yang terlibat dalam pelayanan di ruang rawat.
  • Mengadakan pertemuan berkala dengan pelaksana perawatan dan tenaga lain yang berada diwilayah tanggug jawabnya.
  • Meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan di bidang perawatan antara lain melalui pertemuan ilmiah.
  • Mengenal jenis dan kegunaan barang/peralatan serta mengusahakan pengadaannya sesuai kebuthan pasien agar tercapai pelayanan yang optimal.
  • Menyusun permintaan rutin meliputi kebutuhan alat, obat dan bahan lain yang diperlukan diruang rawat.
  • Mengatur dan mengkoordinasikan pemeliharaan peralatan agar selalu dalam keadaan siap pakai.
  • Mempertangungjawabkan pelaksanan inventarisasi peralatan.
  • Melaksanakan program orientasi kepada pasien dan keluarganya, meliputi penjelasan tentang peraturan rumah sakit, tata tertib ruangan, fasilitas yang ada cara penggunaannya serta kegiatan rutin sehari-hari di ruangan.
  • Mendampingi dokter selama kunjungan keliling (visite dokter) untuk pemeriksaan pasien dan mencatat program pengobatan, serta menyampikan kepada staf untuk melaksanakannya.
  • Mengelompokan pasien dan mengatur penempatannya di ruang rawat menurut tingkat kegawatannya, infeksi dan non infeksi untuk memudahkan pemberian asuhan keperawatan.
  • Mengadakan pendekatan kepada setiap pasien yang dirawat untuk mengetahui keadaanya dan menampung keluhan serta membantu memecahkan masalah yang dihadapinya.
  • Mejaga perasan pasien agar merasa aman dan terlindungi selama pelaksanaan pelayanan perawatan berlangsung.
  • Memberi penyuluhan kesehatan terhadap pasien atau keluarga dalam batas kewenangan.
  • Menjaga perasaan petugas agar merasa aman dan terlindungi selama pelaksanaan pelayanan perawatan berlangsung.
  • Memelihara dan mengembangkan sistem pencatatan dan pelaporan asuhan keperawatan dan kegiatan lain yang dilakukan secara tepat dan benar. Untuk tindakan perawatan selanjutnya.
  • Mengadakan kerjasama yang baik dengan kepala ruang yang lain, seluruh kepala bidang, kepala bagian, kepala instalasi dan kepala unit di RS.
  • Menciptakan dan memelihara suasana kerja yang baik antara petugas, pasien dan keluarganya, sehingga memberikan ketenangan.
  • Meneliti pengisian formulir sensus harian pasien ruangan.
  • Memeriksa dan meneliti pengisian daftar permintaan makanan berdasarkan macam dan jenis makanan pasien, kemudian memeriksa dan meneliti ulang saat penyajian sesuai dengan diitnya.
  • Memelihara buku register dan berkas catatan medik.
  • Membuat laporan harian dan bulanan mengenai pelaksanaan kegiatan asuhan keperawatan, serta kegiatan lain di ruang rawat.
3. Melaksanakan fungsi pengawasan, pengendalian dan penilaian meliputi :
  1. Mengawasi dan menilai pelaksanaan asuhan keperawatan yang telah ditentukan.
  2. Melaksanakan penilaian terhadap upaya peningkatan pengetahuan dan ketrampilan di bidang perawatan.
  3. Mengawasi dan mengendalaikan pendayagunaan peralatan perawatan serta obat-obatan secara efektif dan efisien,
  4. Mengawasi pelaksanaan sistem pencatatan dan pelaporan kegiatan asuhan keperawatan serta mencatat kegiatan lain di ruang rawat.
4. Mengevaluasi upaya pelaksanaan dan membandingkan dengan rencana keperawatan yang telah disusun bersama ketua tim.
- Audit keperawatan.
KETUA TIM
  1. Membuat perencanaan.
  2. Membuat penugasan, supervisi dan evaluasi.
  3. Mengenal/ mengetahui kondisi pasien dan dapat menilai tingkat kebutuhan pasien.
  4. Mengembangkan kemampuan anggota.
  5. Menyelenggarakan konferensi.
PERAWAT PRIMER
  1. Menerima pasien dan mengkaji kebutuhan pasien secara komprehensif.
  2. Membuat tujuan dan rencana keperawatan.
  3. Melaksanakan rencana yang telah dibuat selama praktek bila diperlukan.
  4. Mengkomunikasikan dan mengkoordinasikan pelayanan yang diberikan oleh disiplin ilmu lain maupun perawat lain.
  5. Mengevaluasi keberhasilan asuhan keperawatan.
  6. Melakukan rujukan kepada pekerja sosial, kontak dengan lembaga sosial di masyarakat
  7. Membuat jadwal perjanjian klinik.
  8. Mengadakan kunjungan rumah bila perlu.
  9. Bertanggung jawab penuh selama 24 jam terhadap asuhan keperawatan pasien mulai dari pasien masuk sampai keluar rumah sakit.
  10. Mengikuti timbang terima
  11. Menerima pasien dan mengkaji kebutuhan pasien secara komperhensif
  12. Membuat tujuan dan rencana keperawatan.
  13. Melaksanakan rencana yang telah dibuat selama ia dinas.
  14. Mengkomunikasikan dan mengkoordinasikan pelayanan yang diberikan oleh disiplin lain maupun perawat blain.
  15. Mengevaluasi keberhasilan yang dicapai.
  16. Menerima dan menyesuaikan rencana.
  17. Menyiapkan penyuluhan untuk pulang.
  18. Melakukan rujukan kepada pekerja sosial, kontak dengan lembaga sosial di masyarakat.
  19. Membuat jadual perjanjian klinik.
  20. Mengadakan kunjungan rumah.
  21. Melaksanakan sentralisasi obat.
  22. Mendampingi visite.
  23. Melaksanakan ronde keperawatan bersama dengan kepala ruangan dan perawat associate.
  24. Melaporkan perkembangan pasien kepada kepala ruangan.

PERAWAT ASOSIATE
Seorang perawat yang diberikan wewenang dan ditugaskan untuk memberikan pelayanan keperawatan langsung kepada klien.
Tugas Pokok
A. Memberikan perawatan secara langsung berdasarkan proses keperawatan dengan sentuhan kasih sayang.
  1. Melaksanakan tindakan perawtan yang telah disususun.
  2. Mengevalusai tindakan keperawatan yang telah diberikan.
  3. Mencatat dan melaporkan semua tindakan perawatan dan repons klien pada catatan perawatan.
B. Melaksanakan program medik dengan penuh tanggung jawab.
  1. Pemberian obat.
  2. Pemeriksaan laboratorium.
  3. Persiapan klien yang akan dioperasi.
C. Memperhatikan keseimbangan kebutuhan fisik , mental, dan spiritual dari klien, :
  1. Memelihaara kebersihan klien dan lingkungan.
  2. Mengurangi penderitaan klien dengan memberi rasa aman, nyaman dan ketenangan.
  3. Pendekatan dengan komunkasi terapiutik.
D. Mempersiapkan klien secara fisik dan mental untuk menghadapi tindakan perawatan dan pengobatan serta diagnostik..
E. Melatih klien untuk menolong dirinya sendiri sesuai kemampuannnya.
F. Memberi pertolongan segera pada kien gawat atau sakaratul maut.
G. Membantu kepala ruangan dalam ketatalaksaaan ruangan secara administratif.
  1. Menyiapkan data klien baru, pulang atau meninggal.
  2. Sensus harian dan formulir.
  3. Rujukan atau penyuluhan PKMRS.
H. Mengatur dan menyiapkan alat-alat yang ada diruangan.
I. Menciptkan dan memelihara kebersihan, keamanan, kenyamanan dan keindahan ruangan.
J. Melaksankan tugas dinas pagi/sore/malam secara bergantian.
K. Memberi penyuluhan kesehatan kepada klien sehubungan dengan penyakitnya.
L. Melaporkan segala sesuatu mengenai keadaan klien baik lisan maupun tertulis.
M. Membuat laporan harian.
N. Mengikuti timbang terima.
O. Mengikuti kegiatan ronde keperawatan.
P. Melaksanakan rencana keperawatan yang dibuat oleh perawat primer
Q. Berkoordinasi dengan perawat associate yang lain dan perawat primer.
R. Melakukan evaluasi formatif.
S. Pendokumentasian tindakan dan catatan perkembangan pasien.
T. Melaporkan segala perubahan yang terjadi atas pasien kepada perawat primer.
ANGGOTA TIM
a. Memberikan asuhan keperawatan pada pasien di bawah tanggung jawabnya.
b. Bekerjasama dengan anggota tim dan antar tim.
c. Memberikan laporan

Kamis, 23 Februari 2012

Pengertian Lapisan Atmosfer dan Susunan Lapisan

Atmosfer (lapisan udara/gas)
Susunan lapisan atmosfer
Atmosfer berasal dari kata “atmo” yang berarti udara dan “sfera”yang artinya lapisan. Jadi intinya atmosfer adalah lapisan udara yangmenyelimuti bumi. Lapisan atmosfer bumi meurut para ahli kira - kira tebalnya 700Km dari permukaan air laut. Berdasarkan perbedaan suhu udara dan ketinggiannya, lapisan atmosfer di bagi menjadi epmat yakni:

Bumi terdir dari beberapa benda padat (lithosfer), bendacair (hidrosfer), dan benda gas (atmosfer). Ketiga-tiganya sangat berpengaruh untuk kelangsungan hidup manusia dan makhluk hidup lainya.


A. Lapisan Troposfer

Troposfer merupakan lapisan atmosfer yang paling bawah dan paling dekat dengan permukaan bumi. Dengan ketinggian 0 Kmsampai 12 km dari permukaan air laut. Sifat udara yang khas pada lapisan ini,yaitu setiap kita naik 100 meter suhu udara akan turun sebesar 0,5° Csampai 0,64°C dan sebaliknya kalau kita turun 100 meter suhu udara juga akan turus sebanyak 0,5° C sampai 0,64° C.

Lapisan troposfer sangat penting bagi kehidupan manusia sebab:
Menyediakan oksigen, nitrogen, dan zat - zat lain yang bermanfaat bagi kelangsungan makhluk hidup. Tempat terjadinya proses pembentukan gejala- gejala cuaca, seperti angin, hujan, awan, dan sebagainya yang sangat dibutuhkan makhluk hidup

B. Lapisan Startosfer

Pemantulan Gelombang
Lapisan kedua dari permukaan bumi ini memiliki ketinggian dari 12 Km sampai 50 Km dari atas permukaan air laut. Lapisanini juga sangat penting bagi kehidupan karena pada lapisan ini tempat berkumpulnya Zat ozon dari situ lapisan ini dinamakan zone leyer . fungsi lapisan ozon ini adalah melindungi bumi dari pengaruh langsung sinar ultaviolet. Sinar sinar ultraviolet ini sangat panas bahakan jika langsung terkena di permukaan bumi bisa hangus terbakar.

C. Lapisan Mesosfer

Lapisan ketiga atmosfer adalah mesosferyang berketinggian 50 Km sampai 80 Km dari atas permukaan air laut. Manfaat dari lapisan mesosfer adalah dapat memantulkan gelombang radio dan televisi (gelombang VHF dan UHF). Sehinga kita dapat mendengarkan radio dan menonton televisi.

D. Lapisan Termosfer

Thermos artinya panas. Lapisan termosfer adalah lapisan yang panas. Dengan ketinggian antara 80 Km sampai 700 KM dariatas permukaan air laut. Di lapisan ini terjadi kenaikan suhu yang sangat siknifikan karena adanya pengaruh radiasi sinar X dari ultraviolet. Pada lapisan termosfer juga terjadi ionisasi, yang menyebabkan terkumpulnya proton dan elektron sehingga lapisan ini juga disebut lapisan ionosfer

Kamis, 16 Februari 2012

Archaebacteria dan Eubacteria

Archaebacteria dan Eubacteria termasuk organism prokariotik ( tidak memiliki menbran inti ), umumnya bersel satu
1.Archaebacteria :
dibedakan menjadi 3 kelompok :
a. metanogen :
hidup di lingkungan anaerobic ( memperoleh makanan dgn membusukkan sisa-sisa bahan organic )
menghasilkan gas metana ( CH4 ) dari reduksi karbon dioksida contoh : Methanobacterium
b. halofil :
hidup di lingkungan berkadar garam tinggi
beberapa dapat berfotosintesis
mengandung pigmen bacteriorodopsin
contoh: Halococcus
c. Termoasidofil :
hidup di lingkungan bersuhu tingi dan bersifat asam
umumnya autotrof dan mengoksidasi sulfur
contoh : Sulfolobus









2.Eubacteria
CIRI-CIRI :
  1. dapat hidup di dalam tubuh organisme maupun di lingkungan luar
  2. berukuran lebar 0,5 – 1 mikron, dan panjang sampai 10 mikron
  3. dinding sel tersusun atas peptidoglikan ( ikatan polisakarida dan protein )
  4. membrab sel tersusun dari fosfolipid dan protein
  5. ada yang bergerak dengan flagella dan ada pula yang denagn cara berguling
  6. di lingkungan yang buruk dapat membentuk endospora ( spora di dalam sel )
BENTUK-BENTUK BAKTERI :
a. bentuk batang ( basil ) :
  • basil tunggal : contoh Salmonella typhi
  • diplobasil ( berpasangan ) contoh : Renibacterium
  • streptobasil ( berbentuk rantai ) contoh : Bacillus anthracis
b. bentuk bulat ( kokus ) :
  • monokokus ( tunggal ) contoh : Monococcus gonorrhoeae
  • diplokokus ( berpasangan ) contoh : Diplococcus pneumonia
  • Sarkina ( 8 sel berkelompok menyususn kubus ) contoh : Sarcina sp
  • Streptokokus ( rantai ) contoh : Streptococcus lactis
  • Tetrakokus (4 sel berkelompok membentuk bujur sangkar )
  • Stafilokokus ( berkelompok seperti buah anggur ) contoh : Staphylococcus aureus
c. bentuk spiral ( spirilum ) :
  • vibrio ( koma ) contoh : Vibrio cholera
  • spiroseta ( spiral lentur ) contoh : Spirillum minor
STRUKTUR TUBUH BAKTERI
Kapsul : dinding sel bakteri yang pathogen , diselubungi oleh lendir glikoprotein yang membentuk kapsul untuk bertahan dari antibody sel inang dan kekeringan
Flagela : berfungsi sebagai alat gerak
*berdasarkan letak dan jumlah flagel, dibedakan :
a. monotrik b. amfitrik c. lofotrik d. peritrik

Dinding sel : berdasarkan struktur polisakarida dan protein dalam dinding sel bakteri dibedakan menjadi : gram positif dan gram negative
Membran sel : bersifat semi permiabel, mengatur keluar masuknya zat dari dank e dalam sel
Sitoplasma : di dalam sitoplasma terdapat DNA atau RNA, ribosom, protein, karbohidrat, lemak, mineral, enzim, kromatofora ( pigmen )
Mesosom : tonjolan membrane penghasil energy
Tilakoid : pelipatan membrane berisi klorofil untuk fotosintesis pada bakteri autotrof
DNA : berupa DNA sirkuler ( disebut juga kromosom bakteri )
Plasmid : DNA sirkuler non kromosom
Ribosom : tersusun atas protein dan RNA, berfungsi untuk sintersa protein
Endospora : ber dinding tebal dan terhadap panas

REPRODUKSI BAKTERI
Secara Seksual :
  • Konjugasi : yaitu pemindahan materi ( DNA) dari satu bakteri ke bakteri lainnya secara langsung melalui jembatan sitoplasma
  • transformasi : pemindahan sedikit DNA dari satu bakteri ke bakteri lainnya melalui proses fisiologi yang kompleks
  • transduksi : pemindahan DNA dari satu bakteri ke bakteri lainnya melalui perantara bakteriofage
konjugasi bakteri
transformasi bakteri

















PERANAN BAKTERI
Bakteri pathogen :

NO
NAMA BAKTERI
PENYAKIT
1
Mycobacterium tuberculosis
TBC
2
Salmonella typhii
tifus
3
Bacillus anthracis
Antraks pada hewan
4
Mycobacterium avium
Pada unggas
5
Pseudomonas cattleyae
Pada anggrek
6
Treponema palidum
Sifilis
Produksi :
NO
NAMA BAKTERI
MANFAAT
1
Streptococcus lactis
Keju dan mentega
2
Streptomyces griceus
streptomisin
3
Rhizobium
Biogas

3.Cyanobacteria :
Cyanobacteria ( alga hijau – biru ) termasuk dalam kelompok bakteri ( eubacteria )
CIRI-CIRI :
  • hidup di perairan
  • memiliki klorofil, fikosianin
  • bentuknya : ada yang uniseluler, koloni, filaman
  • tidak berflagel, dan bergerak meluncur
REPRODUKSI :
  • pembelahan biner contoh : Gloecapsa
  • fragmentasi contoh : Oscillatoria
  • pembentukan spora ( pada lingkungan buruk )
PERANAN CYANOBACTERIA :
NO
NAMA
PERANAN
1
Spirulina
Suplemen makanan
2
- Anabaena
-Gloecapsa
-Nostoc
Menyuburkan tanah, karena dapat mengikat Nitrogen bebas

Sabtu, 11 Februari 2012

Macam - macam jamur (Fungi) dan manfaatnya


Fungi memiliki bermacam-macam bentuk. Orang awam mengenal sebagian besar anggota Fungi sebagai jamur, kapang, khamir, atau ragi,


1. Zygomycota
2. Ascomycota
3. Basidiomycota
4. Deuteromycota
5. Mikoriza

A. Zygomycota
adalah tumbuhan jamur yang terdiri dari benang-benang hifa yang bersekat, tetapi ada pula yang tidak bersekat.

ciri-ciri

Jamur-jamur dalam kelas ini sebagian besar hidup di darat dan di dalam tanah atau pada bagian tumbuhan dan hewan yang membusuk.
Perkembangbiakan jamur dalam kelas ini adalah perkembangbiakan seksual dengan gametangiogami dari dua hifa yang saling sesuai dengan menghasilkan zigospora, sedangkan perkembangbiakan aseksual dilakukan dengan membentuk spora tak berflagel yang berupa sporangiospora atau konidia.

Zygomycota mempunyai hifa senositik, yaitu hifa yang mengandung banyak inti dan tidak mempunyai sekat melintang, jadi hifa berbentuk satu tabung halus yang mengandung protoplast dengan banyak initi. Seperti halnya jamur lain, zygomycota memproduksi dinding sel yang mengandung zat kitin,mereka tumbuh sebagai miselia atau benang-benang yang disebut hifa.

nama
produk
Rhizopus oligosporus
tempe
Rh. oryzae, Rh. stolonifer (kapang roti), atau Rh. arrhizus.
tempe
Saccharomyces cerevisiae.
roti
Aspergillus niger
Asam sitrat
  • Rhizopus oligosporus
  • Rhizopus oryzae
  • R. stolonifer
  • Mucor mucedo
B. Ascomycota
Ascomycota adalah filum/divisi dari fungi. Anggota filum ini tersebar di seluruh dunia. Ascomycota dapat bereproduksi secara seksual maupun aseksual.

reproduksi Ascomycota

a. Aseksual

1) Bersel Satu (Uniselluler)
Dengan membentuk tunas, misalnya pada Sacharomyces cereviceae.

2) Bersel Banyak (Multiseluler)
Dengan konidia (konidiospora), misalnya pada Penicillium. Konidiospora, yaitu spora yang dihasilkan secara berantai berjumlah empat butir oleh ujung suatu hifa, hifa tersebut disebut konidiofor.

b. Seksual

1) Bersel satu

Konjugasi antara dua gametangia (misalnya dua sel Sacharomyces, berfungsi sebagai gametangia), menghasilkan zigot diploid (2n). Zigot membesar menjadi askus.

2) Bersel banyak
  1. Hifa membentuk antheridium dan askogonium (oogonium).
  2. Askogonium membentuk tonjolan yang disebut trikogen yang
  3. menghubungkan antara askogonium dan antheridium.
  4. Inti-inti askogonium berpasangan dan inti tersebut membelah membentuk hifa yang berisi satu pasang inti (hifa dikarion= hifa berinti dua).
  5. Hifa dikarion kemudian memanjang dan membentuk miselium yang akan membentuk badan buah.
  6. Selanjutnya ujung-ujung dikarion membentuk askus.
  7. Dua inti sel bersatu, kemudian mengadakan pembelahan meiosis, sehingga terbentuk askospora yang haploid.
  • Catatan: Di dalam askus terdapat 8 buah spora karena 2 inti diploid melakukan pembelahan meiosis menghasilkan 4 inti haploid. Setiap haploid akan membelah secara mitosis sehingga setiap askus terdiri dari 8 buah spora.
beberapa Ascomycota penting
  • khamir (ragi roti) Saccharomyces cereviceae, untuk pembuatan roti dan minuman beralkohol.
  • Aspergillus flavus hidup pada biji-bijian konsumsi, dapat membahayakan hati dan karsinogenik.
  • Tuber magnatum atau Truffle putih digunakan dalam kuliner.
  • Ragi anggur Saccharomyces ellipsoideus, untuk pembuatan minuman anggur.
  • Ragi tuak Saccharomyces tuac, untuk pembuatan tuak dari nira.
  • Kapang oncom Neurospora sitophila, untuk pembuatan oncom.
  • Neurospora crassa, kapang yang dipakai sebagai organisme model dalam biologi.
  • Morchella esculenta.
  • Sarcoscypha coccinae, yang tubuh buahnya dapat dimakan.
  • Venturia inaequalis penyebab penyakit yang merusak buah apel.
  • Clavisceps purpurea penyebab penyakit ergot pada tanaman gandum. Gandum yang terkena spesies ini akan menimbulkan ergotisme pada hewan atau manusia yang memakannya.
  • Phaeoacremonium parasitica menginfeksi kayu beberapa jenis gaharu sehingga terbentuk resin yang berbau harum.
C. Basidiomycota

Divisi Basidiomycotina adalah takson dengan Kingdom Fungi yang termasuk spesies yang memproduksi spora dalam bentuk kubus yang disebut basidium.
Basidiomycotina dibagi menjadi Homobasidimycotina (jamur yang sebenarnya); dan Heterobasidiomycetes. Basidimycotina dapat dibagi lagi menjadi 3 kelas : Hymenomycotina (Hymenomycetes), Ustilaginomycotina (Ustilaginomycetes), dan Teliomycotina (Urediniomycetes).


Basidimycotina mempunyai bentuk uniseluler dan multiseluler dan dapat bereproduksi secara generatif dan vegetatif. Habitat mereka ada di terrestrial dan akuatik dan bisa dikarakteristikan dengan melihat basidia mempunyai dikaryon.

Daur Hidup

Basidiomycetes mempunyai sistem reproduksi yang aneh. Kebanyakan merupakan heterotolik, tapi dengan bipolar atau tetrapolar sistem kawin. Biasanya, somatogami (hyphogami) dilakukan.
Kebanyakan Basidiomycetes hidup sebagai dikariotik, miselium, dengan karyogami dan meiosis terjadi di basidium
contoh: genus Xerula , Armillaria

D. Deutromycota

Deuteromycota atau Jamur tak sempurna adalah jamur yang belum di ketahui cara reproduksi seksualnya.
Deuteromycota bereproduksi aseksual dengan spora vegetatif.

Anggota
Berikut anggota Deuteromycota:
  1. Chladosporium
  2. Curvularia
  3. Trichophyton
  4. Aspergillus oryzae
  5. A. wentii
  6. A. flavus
  7. A. fumigatus
  8. Fusarium
E. Mikoriza

Mikoriza merupakan jamur yang hidup secara bersimbiosis dengan sistem perakaran tanaman tingkat tinggi. Walau ada juga yang bersimbiosis dengan rizoid (akar semu) jamur.
Mikoriza mrupakan simbion yang obligat dan memerlukan akar tanaman untuk melengkapi daur hidupnya.

Mikoriza
Mikoriza secara umum terbagi atas 2 (dua) golongan, yaitu : ektomikoriza dan endomikoriza.
Ektomikoriza : merupakan mikoriza yang menginfeksi permukaan luar tanaman dan di antara sel-sel apeks akar.
Endomikoriza : merupakan mikoriza yang menginfeksi bagian dalam akar tanaman di dalam dan di antara sel-sel apeks akar.
Ektomikoriza kebanyakan bersimbiose dengan tanaman tahunan atau tanaman pohon. Beberapa diantaranya yang sempat tercatat adalah: sengon, jati, beberapa tanaman buah seperti mangga, rambutan, jeruk dsb
Endomikoriza banyak ditemukan pada tanaman semusim, seperti tanaman kacang-kacangan, padi, jagung, beberapa jenis sayuran, tanaman hias, dsb.